Industri Asuransi Optimistis Sambut 2009
Selasa, 25 November 2008 – 09:12 WIB
Dia mencontohkan, nasabah AXA-Mandiri yang berjumlah sekira 300 ribu. Padahal, kanal distribusi lewat bancassurance di induknya, PT Bank Mandiri Tbk, sangat besar, sekira 7 juta nasabah. "Penetrasi bancassurance secara umum masih kurang dari 5 persen," tuturnya.
Myland mengatakan, perusahaannya menghindari fluktuasi pasar dengan menempatkan portofolio investasinya pada instrumen surat utang negara dan deposito. "Kami tidak punya investasi di saham, sehingga tidak terkena gejolak. Pola investasi kami dipantau ketat oleh komite investasi di jaringan grup," tuturnya.
"Kita sesuaikan dengan liabilities yang juga long term. Jadi, bukan pada investasi yang bisa serta-merta dipindahkan," imbuhnya. Investasi di obligasi pemerintah, kata dia, dipilih karena jauh lebih aman. Meskipun, jika dibandingkan dengan instrumen saham, imbal hasilnya relatif lebih sedikit.
Dihubungi terpisah, Direktur dan CFO PT AIG-Life Lucyanna Pandjaitan mengemukakan, hal terpenting yang harus dilakukan adalah melakukan edukasi kepada masyarakat. "Berita buruk kondisi di sektor finansial global sudah tentu berdampak pada dunia bisnis di Indonesia, termasuk bisnis asuransi jiwa.Namun, bisnis AIG Life tetap berjalan normal," ujar Lucy, sapaan karibnya, kepada Jawa Pos kemarin.
JAKARTA - Pelaku industri asuransi melihat prospek yang lebih positif pada 2009. Karena itu masyarakat tidak perlu takut berasuransi mengingat perusahaan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya