Industri Baja Kurangi Produksi
Akibat Kesulitan Impor Bahan Baku
Sabtu, 08 November 2008 – 01:41 WIB
SURABAYA – Langkah perbankan memperketat kredit valas memukul kalangan industri. Produsen baja di dalam negeri terpaksa mengurangi kapasitas produksi akibat kesulitan mengimpor bahan baku. Dia memperkirakan pengurangan volume produksi terus berlanjut hingga awal tahun depan. Menurut dia, kinerja industri manufaktur masih akan berat akibat kondisi pasar yang lesu. ’’Kami berharap tidak sampai terjadi pengurangan karyawan,’’ katanya.
Menurut Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma) Ahmad Safiun, industri baja mengurangi kapasitas produksi sebesar 20-30 persen. Hal itu terjadi sejak krisis finansial global. Produsen kesulitan mengimpor karena harus menyediakan jaminan 100 persen untuk pengajuan L/C (letter of credit) ke bank. ’’Bukan hanya jumlah impor bahan baku turun, cara mendapatkannya (impor dengan L/C) menjadi lebih susah,’’ ujarnya Jumat (7/11).
Baca Juga:
Selain itu, kata dia, pengurangan produksi terpaksa dilakukan akibat berkurangnya proyek properti dan konstruksi akibat merosotnya daya beli. Hal ini imbas dari kenaikan suku bunga sehingga menurunkan daya beli konsumen. Apalagi, perbankan diinstruksikan untuk memperketat KPR (kredit pemilikan rumah).
Baca Juga:
SURABAYA – Langkah perbankan memperketat kredit valas memukul kalangan industri. Produsen baja di dalam negeri terpaksa mengurangi kapasitas
BERITA TERKAIT
- SCG Dorong Green Growth, Integrasi Pertumbuhan Ekonomi dan Keberlanjutan Lingkungan
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Dorong UMKM untuk Berkontribusi dalam Rantai Pasok Global
- Grant Thornton Indonesia Ungkap Peran Vital Perusahaan Mid-Market
- Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Pusat Logistik Berikat untuk Epson Indonesia
- Jasaraharja Putera Tingkatkan Kesiapsiagaan lewat Simulasi Gempa Bumi
- CEO Olahkarsa Raih Penghargaan Asia’s Most Admirable Young Leaders di Ajang ACES 2024