Industri Berbahan Gas Dapat Prioritas
Jumat, 27 Januari 2012 – 10:06 WIB

Industri Berbahan Gas Dapat Prioritas
JAKARTA--Industri yang menggunakan gas sebagai bahan baku untuk produksi bakal mendapat prioritas. Di antaranya industri amonia, urea dan etanol. Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan prioritas tersebut ditetapkan karena penggunaan gas sebagai bahan baku tidak bisa digantikan. Selain itu, juga untuk industri yang energinya tidak bisa digantikan oleh energi lain meliputi industri keramik dan kaca.
Dikatakan, prioritas tersebut bagian dari pengklasifikasian untuk menentukan jumlah alokasi gas yang diperlukan. Akan tetapi, sampai sekarang pihaknya belum menyelesaikan alokasi gas tiap kategori. " Angkanya mau kita update persisnya berapa dan dikategorikan seperti industri yang tidak bisa tergantikan sebagai bahan baku," ujar Panggah kamis (26/1).
Baca Juga:
Saat ini, pihaknya sedang memastikan pasokan gas. Salah satunya kepastian pasokan gas untuk pupuk Kaltim V. Sedangkan, pasokan untuk Petrokimia II, Pupuk kujang IC dan Pupuk sriwijaya 2B masih belum. Dia menuturkan, pasokan gas bagi petrokimia II sangat tergantung dengan pasokan gas dari Blok Cepu. Menurutnya, gas di blok Cepu sudah tersedia, namun operatornya masih belum jelas.
?Katanya sudah Pertamina tapi belum definitif. Setelah ditunjuk Pertamina, masih ada rentetan proses yang harus dikerjakan. Sekarang saya sedang meminta update untuk status," tukas Panggah.
JAKARTA--Industri yang menggunakan gas sebagai bahan baku untuk produksi bakal mendapat prioritas. Di antaranya industri amonia, urea dan etanol.
BERITA TERKAIT
- Reklasifikasi Mitra Jadi Karyawan Bakal Jadi Bumerang Bagi Industri Mobilitas
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Ini 2 Program yang Gencar Dilakukan Bea Cukai Malang
- Begini Penjelasan Bea Cukai soal Denda Pelanggaran Kepabeanan, Mohon Disimak!
- Bantu Mitra Pengemudi dan Merchant, Grab Menghadirkan Solusi Berbasis AgenticAI
- Bea Cukai Gencarkan Operasi Rokok Ilegal di Labuan Bajo dan Kediri, Ini Hasilnya
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi