Industri BPR – BPRS Siap Lakukan Digitalisasi
jpnn.com, KUPANG - Ketua Umum Persatuan Bank BPR Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto menyatakan BPR – BPRS merupakan industri yang tangguh dalam menghadapi gelombang apa pun.
Industri BPR telah melayani masyarakat Indonesia selama 29 tahun dan masih tetap tumbuh, eksis serta menjadi mitra strategis pelaku UMKM.
Hal itu dikatakan Joko Suyanto dalam Pembukaan Rakernas dan Seminar Nasional Perbarindo 2017 bertema Peluang dan Tantangan Industri BPR – BPRS Sebagai Pilar Ekonomi Daerah di Era Transformasi Bisnis Digital di Kupang, Selasa (24/10).
Rakernas dan Seminar Nasional Perbarindo 2017, berlangsung selama 2 hari di Kota Kupang
Provinsi Nusa Tenggar Timur pada 24 – 25 Oktober 2017.
Rakernas kali ini dirasa sangat istimewa bagi Perbarindo dan Industri BPR – BPRS yang ada Indonesia, karena ditandatangani kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing.
Di antaranya kerja sama dengan Bank Mandiri dalam layanan BPR e-cash dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri dalam Pemanfaatan Data kependudukan.
Kemudian dengan Askrindo dalam dukungan Asuransi terhadap Kredit BPR Kepada Pelaku Usaha Di Wilayah Indonesia.
Selanjutnya dengan Asosiasi Fintech dalam optimalisasi layanan perbankan kepada masyarakat dan dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dalam Co-Branding Program-Program Promosi Pariwisata Indonesia.
Perbarindo dan Industri BPR – BPRS yang ada Indonesia, karena ditandatangani kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing.
- OJK Cabut 15 BPR & BPRS, Cek di Sini
- Usut Kasus di BPR Bank Jepara Artha, KPK Cegah 5 Tersangka ke Luar Negeri
- Tabungan Umrah Permudah Nasabah BPR TCI Sumbar Beribadah ke Tanah Suci
- Bank Benta Menjangkau Nasabah Lebih Luas
- Komunal Luncurkan Kairos CBS, Bantu Optimalisasi Digitalisasi BPR
- Penerapan Credit Scoring dan Teknologi AI Wujudkan Pembiayaan Berkelanjutan BPR/BPRS