Industri Esek-Esek di AS Juga Minta Dana Talangan
Minggu, 11 Januari 2009 – 11:57 WIB

Kantor penerbit Majalah Hustler. Foto : David Liu for Wikipedia
WASHINGTON DC - Krisis keuangan di Amerika Serikat menghantam semua sektor bisnis, tak terkecuali industri hiburan orang dewasa. Mengikuti langkah cari selamat pengusaha di sektor keuangan dan otomotif, pelaku usaha industri esek-esek di Paman Sam juga menuntut adanya dana talangan (bailout) untuk kelangsungan usaha mereka. Mereka optimistis Kongres AS bersedia membantu "usaha paling penting" di negeri tersebut, dan industri hiburan dewasa "layak dipertimbangkan". "Pada masa-masa ekonomi sulit, rakyat Amerika beralih ke hiburan untuk memperoleh kelegaan," kata Francis. "Makin banyak jenis hiburan yang mereka tonton adalah hiburan dewasa," argumen Francis.
Penerbit majalah porno Hustler, Larry Flynt, dan pendiri waralaba usaha hiburan orang dewasa Girl Gone Wild, Joe Francis, dalam pernyataan bersama menyatakan telah mengirim permintaan bailout ke Kongres AS USD 5 miliar (Rp 52,5 triliun). "Industri yang kami kelola sama pentingnya buat rakyat Amerika dengan industri otomotif dan perbankan," klaim Flynt dan Francis dalam suratnya kepada Kongres AS.
Larry Flynt dan Francis menyatakan, sudah tiba waktunya bagi Kongres AS untuk menggairahkan kembali nafsu seks rakyat Amerika. "Satu-satunya cara yang dapat mereka kerjakan ialah dengan mendukung industri hiburan dewasa dan melakukannya dengan cepat," katanya.
Baca Juga:
WASHINGTON DC - Krisis keuangan di Amerika Serikat menghantam semua sektor bisnis, tak terkecuali industri hiburan orang dewasa. Mengikuti langkah
BERITA TERKAIT
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Gempa M 7,2 Melanda Lepas Pantai Papua Nugini
- Gempa Myanmar, Korban Meninggal Dunia Mencapai 3.301 Orang
- Tornado Menyapu Amerika, 55 Juta Jiwa Terancam
- Trump Berulah, Macron Desak Perusahaan Prancis Setop Berinvestasi di Amerika