Industri Farmasi Tumbuh 15 Persen
Kamis, 21 Maret 2013 – 06:00 WIB
JAKARTA--Kebutuhan obat-obatan di Indonesia semakin besar. Hal itu menjadi peluang bagi industri obat-obatan dalam negeri dan perangkat pendukung kesehatan untuk mengembangkan diri. Berdasarkan data GP Farmasi omzet industri farmasi tahun lalu mencapai Rp 46 triliun. Tahun ini, Johannes memprediksi bisa tumbuh 15 persen atau sekitar Rp 69 triliun.
Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Johannes Setijono menuturkan saat ini pemerintah sedang menggalakkan Program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Program itu tentunya bakal meningkatkan kebutuhan obat khususnya jenis generik.
Baca Juga:
"Itu bisa mengerek industri farmasi dan peralatannya tumbuh double digit tahun ini," terangnya saat ditemui pada pembukaan pameran Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia (CPhI SEA) di Jakarta, Rabu (20/3).
Baca Juga:
JAKARTA--Kebutuhan obat-obatan di Indonesia semakin besar. Hal itu menjadi peluang bagi industri obat-obatan dalam negeri dan perangkat pendukung
BERITA TERKAIT
- Permudah Transaksi Logam Mulia, I Love Emas Resmi Hadir di Depok
- Selamat, Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations
- Diaspora Loan BNI Bantu Pemilik Bakso Ini Kembangkan Bisnis di Seoul
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- 20 Unit Bus Listrik CKD Pertama dari VKTR & Karoseri Laksana Resmi Beroperasi, Layani Rute Ini
- Ini Capaian yang Diraih Pertamina Sepanjang 2024, Keren