Industri Furnitur Indonesia Hanya Kuasai 3 Persen Pasar AS
jpnn.com, JAKARTA - Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku belum berhasil membuat industri furnitur Indonesia mengalahkan negara Asia lainnya untuk merebut pasar Amerika Serikat (AS).
Presiden Direktur PT Integra Indocabinet Halim Rusli menyatakan, hanya 250 di antara seribu pebisnis furnitur tanah air yang melayani pengiriman 40–60 kontainer untuk ekspor.
Sebab, masih banyak industri furnitur di Indonesia yang terkendala peraturan pemerintah terkait sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK).
Menurut Halim, persaingan ekspor furnitur di AS cukup ketat.
”Di Amerika Serikat, Tiongkok mendominasi 50 persen dan Vietnam 13 persen. Indonesia baru tiga persen,” ungkap Halim.
Padahal, melihat potensi bahan baku dan sumber daya manusia di Indonesia, seharusnya furnitur tanah air mempunyai peluang yang bagus.
”Meskipun di Amerika pasar Indonesia hanya tiga persen, kami optimistis industri furnitur di Indonesia akan bangkit. Sebab, bahan baku furnitur di Indonesia sangat melimpah,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok dan Vietnam sulit mendapatkan bahan baku.
Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku belum berhasil membuat industri furnitur Indonesia mengalahkan negara Asia lainnya untuk merebut pasar Amerika
- Dukung IFFINA 2024, Menteri Teten Tekankan Pentingnya Peningkatan Kualitas Industri Furnitur
- Mantap, Gitar Rakitan Asal Bandung Tembus Pasar Amerika Serikat
- Produk Buatan Yogyakarta Warnai Pasar Amerika Serikat
- Bea Cukai Lepas Ekspor Perdana Tas Golf ke Pasar Amerika, Sebegini Jumlahnya
- Ekspor Furnitur Meroket, Amerika Serikat Jadi Salah Satu Pangsa Pasar Menarik
- Dari Dunia Otomotif, Inoac Mencoba Peruntungan di Bisnis Furnitur