Industri Furnitur Indonesia Hanya Kuasai 3 Persen Pasar AS
”Dua negara tersebut saat ini lebih banyak impor untuk bahan bakunya. Kena antidumping, tenaga kerja jadi mahal,” terang Halim.
Hal itu merupakan kesempatan bagi pemain furnitur Indonesia untuk merebut pasar. ”Harus yakin mampu merebut pasar,” imbuhnya.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Jawa Timur Nur Cahyudi menuturkan, pengusaha mebel perlu menerapkan strategi marketing yang andal, terutama dari sisi promosi.
Sebab, secara nasional, sekitar 50 persen pasar mebel di segmen menengah ke bawah telah dikuasai produk impor.
Di Jawa Timur, 30 persen pasar mebel dikuasai produk dari mancanegara. Yang mendominasi adalah Tiongkok.
”Selain merebut pasar ekspor, pasar domestik harus bisa dikuasai sendiri. Pengusaha mesti berani promosi,” ucapnya. (car/c18/sof)
Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku belum berhasil membuat industri furnitur Indonesia mengalahkan negara Asia lainnya untuk merebut pasar Amerika
Redaktur & Reporter : Ragil
- Dukung IFFINA 2024, Menteri Teten Tekankan Pentingnya Peningkatan Kualitas Industri Furnitur
- Mantap, Gitar Rakitan Asal Bandung Tembus Pasar Amerika Serikat
- Produk Buatan Yogyakarta Warnai Pasar Amerika Serikat
- Bea Cukai Lepas Ekspor Perdana Tas Golf ke Pasar Amerika, Sebegini Jumlahnya
- Ekspor Furnitur Meroket, Amerika Serikat Jadi Salah Satu Pangsa Pasar Menarik
- Dari Dunia Otomotif, Inoac Mencoba Peruntungan di Bisnis Furnitur