Industri Galangan Kapal Masih Lesu

jpnn.com, BALIKPAPAN - Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Zaenal Arifin Hasibuan mengatakan, cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim tidak lengkap tanpa adanya industri galangan kapal yang kuat.
Pemerintah sebenarnya sudah berusaha mengoptimalkan pasar domestik untuk pengembangan industri perkapalan dalam negeri.
Hal itu sudah diamanatkan lewat Inpres Nomor 2 Tahun 2009 tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Program P3DN merupakan salah satu strategi yang cukup penting, dan perlu didukung oleh semua pemangku kepentingan industri perkapalan.
"Kebijakan tersebut dipandang penting karena dapat memberikan keleluasaan industri galangan kapal dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing," kata Zaenal, Minggu (10/3).
Namun, hingga saat ini hampir 95 persen dari total kegiatan ekspor dan impor masih didominasi kapal asing.
Hal ini terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kaltim. Kapal-kapal yang dibuat di dalam negeri belum mampu bersaing.
Pengamat ekonomi Kaltim Aji Sofyan Effendi mengakui, galangan kapal memang menjadi fondasi penting dalam dunia maritim.
cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim tidak lengkap tanpa adanya industri galangan kapal yang kuat.
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Said Iqbal Desak Permendag 8 Dicabut karena Merugikan Usaha Lokal & Buruh
- Dukung Industri Garmen, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah