Industri Galangan Kapal Masih Lesu

Dia menilai sulitnya galangan kapal saat ini tak lepas dari banyaknya perusahaan pelayaran nasional yang mendatangkan kapal dari luar negeri.
“Jelas berkurang jumlah galangan kapal di Kaltim. Sebab, produksi kapal saat ini masih diperuntukkan kepada sektor utama kita, yaitu pengangkut batu bara,” kata akademisi ekonomi Universitas Mulawarman itu.
Menurutnya, galangan kapal di Kaltim harus bisa berinovasi agar tak tergerus. Walaupun tak sebesar produksi pengangkut batu bara, tetatpi bisa dikembangkan agar produksi tetap jalan.
Pariwisata masih disebut sebagai salah satu sektor yang dapat dikembangkan untuk masa depan.
“Galangan kapal kita selama ini produksi jenis tug boat, tongkang, atau landing craft tank (LCT). Jenis kapal yang memang lebih banyak menunjang distribusi komoditas, seperti minyak atau batu bara,” kata Sofyan. (ctr/ndu/k15)
cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim tidak lengkap tanpa adanya industri galangan kapal yang kuat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Said Iqbal Desak Permendag 8 Dicabut karena Merugikan Usaha Lokal & Buruh
- Dukung Industri Garmen, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah