Industri Garmen Makin Agresif
jpnn.com - JAKARTA--Menteri Perindustrian Saleh Husin tetap optimistis industri garmen akan tetap bertahan di tengah terpuruknya rupiah tehadap dolar AS. Ini ditandai dengan makin agresifnya pelaku industri garmen untuk menambah pabrik dan memperluas pasar ekspor.
“Rekan-rekan pelaku industri garmen yang sudah ada, yang existing, saya lihat semakin agresif berekspansi menambah pabrik dan memperluas pasar ekspor. Untuk industri padat karya seperti garmen, maka berarti lapangan kerja semakin banyak tercipta,” kata Menteri Saleh, Rabu (26/8).
Dikatakan, pengembangan industri garmen semakin mengarah ke bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Pelaku industri ini membidik produksi bahan baku serat kain hingga masuk ke sektor retail yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir.
Hal ini diikuti dengan aliran investasi dan pendirian pabrik baru serta perluasan fasilitas produksi Tekstil dan Produk Tekstil (TPT).
"Hari ini pabrik garmen PT Eco Smart Garment Indonesia, anak usaha PT Pan Brothers Tbk di Boyolali, Jawa Tengah resmi beroperasi. Itu tanda positif karena industri garmen yang berekspansi di daerah bisa menyerap tenaga kerja massal sekaligus mengurangi urbanisasi dan menumbuhkan ekonomi daerah," ujarnya.
Sepanjang triwulan I 2015, investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) industri TPT naik 25,4 persen menjadi Rp 455,1 miliar dari periode sama 2014 sebesar Rp 362,8 miliar. Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA) tekstil sampai dengan triwulan I tahun 2015 investasinya mencapai USD 63 juta atau sekitar Rp 850,5 miliar.
Kemenperin mencatat, industri tekstil berperan sebagai penyumbang devisa, penyedia sandang nasional dan menyerap tenaga kerja sebesar 10,6 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur. Secara lebih luas, di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah terdaftar investasi baru senilai Rp 2.500 triliun yang menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat potensial secara ekonomi.
“Apalagi, sepanjang semester I 2015 ini cukup banyak investasi baru yang saya resmikan, sejumlah 15 industri yang tersebar di Bekasi, Cikarang, Cilegon, Bogor, Karawang, Garut, Gresik, Semarang, Boyolali, Palu hingga Morowali termasuk investasi baru PT. Eco Smart Garment ini,” ungkap Saleh. (esy/jpnn)
JAKARTA--Menteri Perindustrian Saleh Husin tetap optimistis industri garmen akan tetap bertahan di tengah terpuruknya rupiah tehadap dolar AS. Ini
- Gegara Ini Para Analis Rekomendasikan Aksi Buy Sahaam BBNI
- Beragam Produk Properti Berkualitas Hadir di Pameran Summarecon Expo 2024
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax