Industri Kertas Tunjukkan Sinyal Perbaikan
jpnn.com, JAKARTA - Industri kertas di Indonesia sedang menunjukkan sinyal perbaikan.
PT Suparma Tbk yang mengalami kenaikan penjualan lima persen pada lima bulan pertama tahun ini.
Sepanjang Januari–Mei, total penjualan perseroan mencapai 93,5 persen dari target Rp 888 miliar yang ditetapkan selama periode tersebut.
Direktur Utama PT Suparma Tbk Hendro Luhur menyatakan, salah satu kendala yang dialami industri kertas adalah kenaikan harga bahan baku karena mengikuti pergerakan harga minyak dan komoditas.
Harga jual produk kertas pada lima bulan pertama tahun ini mengalami kenaikan rata-rata empat persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
”Harga bahan baku kertas mengikuti pergerakan harga minyak dan komoditas lainnya. Harga minyak serta komoditas mulai membaik. Jadi, harga bahan baku pun juga naik,” tuturnya di Surabaya, Jumat (30/6).
Beberapa bahan baku yang mengalami kenaikan harga, antara lain, pulp dan kertas bekas.
Terkereknya harga bahan baku disebabkan minimnya pasokan, sedangkan permintaan di pasar masih tinggi.
Industri kertas di Indonesia sedang menunjukkan sinyal perbaikan.
- Skema ACFTA Menempatkan Produk Kertas Indonesia dalam Jalur Sensitif, Pemerintah Perlu Lakukan Ini
- Singkirkan Ribuan Peserta, 44 Mahasiswa Terpilih untuk Magang di Industri Kertas
- Berkualitas, Produk Cermai Makmur 100 Persen untuk Pasar Ekspor
- 2 Industri Kertas di Riau Siap Membantu Oksigen untuk Penanganan Pasien Covid-19
- Rupiah Melemah, Harga Produk Kertas Melonjak
- Penjualan Bersih Suparma Tembus Rp 1,7 Triliun