Industri Kesehatan Jadi Lahan Empuk Berinvestasi
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengingatkan perlunya fokus dan sinergi dalam menangani masalah kesehatan.
“Problem-problem kita, angka kematian, angka orang miskin, penyakit yang masih kita lihat belakangan ini, demam berdarah dan TBC. Itu harus diselesaikan kalau kita mau berkompetisi,” terang Jokowi.
Rakerkesnas 2017 melibatkan 1.787 peserta dari berbagai lintas sektor, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Tema yang diangkat adalah Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaan Pendekatan Keluarga untuk Mewujudkan Indonesia Sehat.
Dalam kesempatan itu, Kemenkes juga meresmikan program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS).
Kemenkes juga melakukan promosi program Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) dengan tiga fokus kegiatannya, yakni aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Sementara itu, para peserta pameran dari dunia usaha atau swasta menunjukkan dukungan mereka dengan memamerkan produk sediaan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
Salah satu peserta pameran adalah D&V Medika yang perusahaan penyedia peralatan kesehatan dan rumah sakit lokal yang didirikan di Bali pada 1999.
Kesehatan menjadi salah satu tolok ukur dalam menilai tingkat kualitas hidup seseorang.
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran
- Bea Cukai Tinjau Perusahaan Penerima Izin Kawasan Berikat di Probolinggo, Ini Tujuannya
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Sukses di Industri, Direktur Sido Muncul Terapkan 3 Prinsip Sumpah Dokter Sebagai Kunci