Industri Limbah Daur Ulang Australia Keluhkan Dampak Larangan China
Industri daur ulang Australia mulai merasakan dampak dari kebijakan impor limbah daur ulang yang diterapkan Pemerintah China. Sejumlah pengusaha daur ulang besar memperingatkan mereka tidak dapat terus mengumpulkan limbah daur ulang jika tidak ada tempat untuk menyalurkan limbah tersebut.
Mulai 1 Januari lalu, Pemerintah China berhenti menerima 24 kategori limbah padat, kebijakan ini mengganggu ekspor lebih dari 600.000 ton bahan dari Australia yang dikirimkan setiap tahunnya.
Sekarang larangan tersebut mulai menunjukan dampaknya dimana limbah daur ulang mulai menumpuk di gudang-gudang yang ada di beberapa wilayah di Australia.
Di Utara Sydney, CEO Hunter Resource Recovery, Roger Lewis mengatakan kondisi ini hanya butuh beberapa bulan saja untuk masalah ini akan mencapai "titik kritis".
"Gudang untuk anda menyimpan limbah daur ulang jumlahnya terbatas, dan untuk menyewakan gudang sangat mahal," kata Roger Lewis.
Di Victoria, perusahaan daur ulang Visy akan berhenti menerima limbah dari 22 dewan daerah mulai 9 Februari mendatang.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025