Industri Makanan Beku Belum Maksimal
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhy S. Lukman menilai industri makanan beku masih memiliki prospek yang sangat bagus.
Hal itu tidak lepas dari pertumbuhan sektor makanan dan minuman yang terus menunjukkan tren positif.
”Kalau secara umum, pertumbuhan industri mamin pada 2017 sebesar 8,6 persen dan tahun ini diperkirakan lebih dari sembilan persen,” ujar Adhy, Kamis (15/2).
Menurut Adhy, makanan beku, khususnya hasil laut, sangat potensial untuk digarap.
Sebab, berdasar data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), volume tangkapan laut pada semester pertama 2017 mencapai 3,35 juta ton.
Angka itu naik 11,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,01 juta ton.
Jenis tangkapan laut tersebut adalah udang, ikan, rajungan, kepiting, dan cumi-cumi.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut (KML) Food Mohammad Nadjikh mengatakan, saat ini produksi olahan dari bahan seafood masih sangat minim.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhy S. Lukman menilai industri makanan beku masih memiliki prospek yang sangat bagus.
- Sambut Ramadan, Bumifood Hadirkan Seafood Platter Solusi Praktis untuk Berbuka Puasa
- Mengonsumsi Makanan Beku Sehatkah? Ternyata..
- Di Tengah Pandemi Covid-19 Bisnis Makanan Beku Menanjak, Ekspornya hingga ke Amerika
- 4 Tanda Hati Anda Sudah Beku Meski Telah Memiliki Pasangan
- Tiongkok Klaim Makanan Beku dari 109 Negara Telah Terkontaminasi COVID-19
- Ini Jenis Makanan Beku yang Baik Bagi Kesehatan