Industri Manufaktur Masih Melambat
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, industri manufaktur memang menjadi penyumbang terbesar bagi nilai ekspor nasional.
Namun, pertumbuhan industri pengolahan itu terus mengalami perlambatan.
’’Pada triwulan pertama tahun ini, pertumbuhannya hanya 3,86 persen. Lebih rendah kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 4,6 persen,’’ jelasnya, Minggu (19/5).
BACA JUGA: Penyebab Ekspor CPO Indonesia Hanya Naik Tipis
Faisal menyebutkan, jika dilihat dari segi volume, ekspor nonmigas memang cukup positif di angka 13,07 persen secara year to date (ytd).
Namun, dia menekankan bahwa bukan hanya manufaktur yang menyumbang ekspor nonmigas, tetapi juga bahan mentah.
Sebab, sebagian besar ekspor masih berupa komoditas. Harga komoditas andalan Indonesia seperti sawit terus melemah. Jadi, meski volume meningkat, nilai ekspor tetap menyusut.
Jika mampu tumbuh kuat, ekspor manufaktur Indonesia bisa mendominasi struktur ekspor nasional. Peningkatan volume ekspor bisa dibarengi kenaikan nilai ekspor.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, industri manufaktur memang menjadi penyumbang terbesar bagi nilai ekspor nasional.
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani
- Sikap Keuangan