Industri Manufaktur Menggeliat di Masa Pandemi COVID-19
jpnn.com, JAKARTA - Rektor Institut Tekhnologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Mukhaer Pakkana menilai, sektor industri manufaktur nasional memiliki kesempatan bangkit di saat masa pandemi Covid 19.
Pasalnya, selera masyarakat kini terlihat lebih cenderung menyukai produk-produk lokal.
"Hasil survei Mckinsey menunjukkan 69 responden cenderung menggunakan produk lokal selama masa pandemi,” ujar Mukhaer pada webinar berthema 'Strategi Menyelamatkan Industri Manufaktur di Tengah Kondisi Pandemi Covid 19' di Jakarta, Rabu (23/9).
Webinar kali ini digelar Pusat Studi Kajian Sosial dan Politik (PKSP) Universitas Nasional bekerja sama dengan Center for Information and Development Studies (CIDES).
Menurut Mukhaer, kontribusi industri manufaktur Indonesia terus menurun terhadap produk domestik bruto. Dari hanya 28 persen pada 2008, hanya tinggal 17 persen pada 2019 lalu.
Pemicunya, antara lain perubahan pola belanja masyarakat.
“Kembangkan ekonomi 'dari kita, oleh kita dan untuk kita dengan berbasis community marketplace,” ujar Mukhaer.
Mukhaer juga menyarankan upaya lain yang perlu diambil pemerintah untuk mengangkat industri manufaktur.
Masyarakat mulai menyukai produk-produk lokal, momentum bangkitnya industri manufaktur di masa pandemi Covid-19.
- PT Sunthi Sepuri Tingkatkan Kapasitas dengan Sarana Produksi Modern
- Artificial Intelligence Tingkatkan Produktivitas Manufaktur & Daya Saing Indonesia
- Chitose Catatkan Peningkatan Laba Signifikan di Kuartal III 2024
- SSB Konsisten Lahirkan Tenaga Kerja Terampil untuk Bersaing di Industri Manufaktur
- Bea Cukai Terbitkan Fasilitas KB untuk Perusahaan Sepatu di Gresik
- Lewat Cara Ini, Inpertek Technology Pasarkan Produknya Hingga Lebih Luas