Industri Manufaktur Sedang dan Besar Masih Bertaji
jpnn.com, SURABAYA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Teguh Pramono mengatakan, pertumbuhan industri manufaktur sepanjang triwulan keempat 2018 mencapai 0,56 persen dibanding triwulan ketiga pada tahun yang sama.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhan industri besar dan sedang mencapai 7,19 persen.
“Sebenarnya ini mengalami pelambatan kalau dilihat pada semester ketiga 2018 yang mampu tumbuh hingga 10,91 persen jika dibandingkan dengan semester kedua,” terang Teguh di Surabaya, Senin (4/2).
Teguh menambahkan, industri furnitur masih menempati urutan tertinggi dengan pertumbuhan 14,27 persen pada triwulan keempat 2018 dibandingkan triwulan ketiga.
Setelah itu diikuti industri barang galian bukan logam sebesar 9,84 persen, industri logam dasar (7,28 persen), dan industri pengolahan tembakau (6,96 persen).
Sementara itu, industri minuman tumbuh 5,98 persen dan industri pakaian jadi naik 5,18 persen.
“Untuk sektor industri manufaktur besar dan sedang yang turun adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus sebesar 25,12 persen,” tutur Teguh.
Kondisi yang sama juga terjadi pada industri farmasi. Teguh menuturkan, sektor ini terkoreksi 7,07 persen.
Teguh Pramono mengatakan, pertumbuhan industri manufaktur sepanjang triwulan keempat 2018 mencapai 0,56 persen dibanding triwulan ketiga pada tahun yang sama.
- Beri Asistensi ke Pelaku Industri, Bea Cukai Cikarang Gelar CVC ke 2 Perusahaan Ini
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya
- Konon Inilah Penyebab Pengangguran di Palembang
- Prospek Industri Kimia Meningkat, ICIIS 2024 Kembali Digelar
- Dukung Langkah Prabowo Selamatkan Sritex, Komisi VII DPR Bakal Lakukan Ini