Industri Mebel Minta Peremajaan Alat dan Diskon Pajak
Rabu, 04 Januari 2017 – 03:22 WIB

Ilustrasi. Foto: Radar Semarang/JPNN
HIMKI juga meminta pemerintah membantu mengembangkan pasar ekspor mebel untuk menggantikan penurunan pasar Eropa.
Salah satu pasar potensial yang bisa dikembangkan adalah Amerika Serikat.
’’Pasar AS justru masih bisa tumbuh sekitar empat persen,’’ ungkap Sobur.
Proteksi perdagangan AS terhadap Tiongkok menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperbesar pasar mebel.
Saat ini, nilai pasar mebel di AS mencapai USD 40 miliar dan sekitar 70 persen diisi produk mebel asal Tiongkok.
Mebel asal Indonesia baru mampu mengisi dua persen pasar AS dengan nilai ekspor tahunan sekitar USD 800 juta.
’’Jika kita bisa mengisi sampai empat persen saja, target ekspor mebel bisa tercapai,’’ tutur Sobur.
Pemerintah diimbau membangun hubungan yang lebih erat dengan AS.
JPNN.com – Pelaku industri mebel di Indonesia meminta pemerintah memberikan sejumlah insentif untuk mencapai pertumbuhan ekspor 10–12
BERITA TERKAIT
- BPDP dan Olenka Dorong Hilirisasi dan Pengembangan UMKM Berbasis Kelapa Sawit
- Perusahaan Mebel Asal Semarang Siap Bersaing di Belanda dengan Manfaatkan KITE IKM
- Kanwil Bea Cukai Banten Berikan Izin Kawasan Berikat untuk Perusahaan Baja di Cilegon
- Hilirisasi Tembaga Jadi Langkah Strategis Memperkuat Industri Nasional
- Telkom Terus Akselerasi Transformasi Demi Memperkuat Ekosistem Digital Nasional
- Bea Cukai Siap Dukung Daya Saing Industri Lewat Kegiatan CVC di 2 Daerah Ini