Industri Otomotif Bergairah, Subsidi BBM Bisa Jebol

jpnn.com - SURABAYA - Kehadiran mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC) berdampak positif kepada industri otomotif. Pasar makin bergairah, sebab LCGC telah membentuk pasar baru dan, ketentuan komponen lokal berpengaruh positip bagi industri suku cadang.
"Potensi pasar LCGC sangat besar. Sebab, masyarakat Indonesia banyak yang naik kelas. Mereka tentu ingin mempunyai mobil. Kondisi itu tidak bisa dilarang oleh semua pihak," kata Bebin Djuana, Deputy Director Marketing PT Hyundai Mobil Indonesia di sela pembukaan Pameran Otomotif Surabaya (POS) 2013, kemarin.
Di Jatim sendiri saat ini, terdapat sekitar 14 juta kelas menengah. Ini yang membuat pertambahan mobil baru sudah mencapai 120 ribu per tahun. Padahal, lima tahun lalu hanya 90 ribu. "Yang menjadi dilema, subsidi BBM yang bisa jebol," tambah Bebin.
Sebab, tambah dia, kebijakan penggunaan BBM non subsidi untuk LCGC tidak berjalan dengan baik. Padahal, BBM non subsidi juga membuat pemakian bahan bakar lebih irit. "Aturan green car adalah BBM yang irit, 1 liter bisa menempih 22 km. Dengan BBM non subsidi capaian itu tidak tercapai, sehingga green car tidak ada lagi," katanya.
Besarnya animo mobil LCGC itu terlihat dari penjualan Suzuki Karimun Wagon R. Baru 10 hari resmi diluncurkan di pasar Jatim, namun pesanan (inden) mobil berkapasitas mesin 1.000 cc tersebut sudah tembus angka 800 unit.
Area Marketing Manager PT United Motors Centre (UMC) selaku diler utama Suzuki Jatim, Aloysius Irmawan mengatakan, jumlah itu melampaui ekspektasinya, mengingat awalnya pihaknya hanya menargetkan penjualan di Jatim sebesar 150 unit per bulan.
Menariknya, dari keseluruhan calon konsumen yang meminati Karimun Wagon R di Jatim, sekitar 70-80% justru dilakukan dengan pembayaran tunai. "Ini menunjukkan bahwa mobil ini benar-benar menjangkau konsumen dari sisi harga," katanya.
SURABAYA - Kehadiran mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC) berdampak positif kepada industri otomotif. Pasar makin
- Pelindo Terminal Petikemas Tambah 2 Alat Bongkar Muat TPK Semarang
- ASG Expo 2025 Sukses, Pengunjung Tembus 25.000 dalam 10 Hari
- Antares Eazy, Teknologi AI yang Aman dan Efisiensi untuk Kampus Modern
- Wamen Investasi: Danantara Akan Percepat Hilirisasi dan Pertumbuhan Ekonomi
- Punya 47 Cabang, Titik Koma Berbagi Pengalaman di Tengah 'Red Ocean' Industri Kedai Kopi Indonesia
- Kinerja 2024 Moncer, LRT Jabodebek Siap Tingkatkan Pelayanan