Industri Otomotif Butuh IKM Logam
’’Klaster logam di sana punya sekitar 4.000 tenaga kerja,’’ ujar Airlangga. Terserapnya banyak tenaga kerja itu menjadi bagian penting pengembangan IKM.
Menurut pria 57 tahun tersebut, KBJ sudah melakukan transformasi sistem produksinya sehingga bisa memenuhi permintaan manufaktur skala besar.
’’Jadi, sudah memiliki daya saing dan masuk dalam ekosistem Toyota,’’ kata Airlangga.
Airlangga berharap volume KBJ bisa terus meningkat. Dalam menjalin kemitraan dengan pemasok agen pemegang merek (APM), IKM membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil.
Mereka juga membutuhkan teknologi mesin dan peralatan yang canggih, teknis produksi yang sistematis, dan bahan baku yang selalu tersedia.
Untuk itu, Kemenperin akan fokus pada pengembangan sentra logam. Terutama di Ceper, Tegal, Jogjakarta, Sukabumi, Purbalingga, Semarang, Pasuruan, Sidoarjo, dan Jabodetabek.
’’Sentra-sentra tersebut juga akan diarahkan menjadi pusat logistik, pusat bahan baku (material center), dan R&D bagi IKM di sekitarnya,’’ kata Airlangga.
Data Kemenperin menyebutkan bahwa sektor alat angkutan memberikan kontribusi 1,86 persen terhadap PDB nasional pada 2018.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa industri kecil dan menengah (IKM) siap berkontribusi dalam rantai pasok industri otomotif nasional.
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Indonesia dan Kanada Agendakan Percepatan Kesepakatan Perdagangan ICA-CEPA
- Menko Airlangga Terima Kunjungan Dubes Tiongkok, Bahas Program 'Two Countries Twin Parks'
- Pakar Ekonomi Beber Hambatan Perkembangan Industri Otomotif
- Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5 Persen Sepanjang 2024