Industri Otomotif Indonesia Perlahan Geser Thailand

jpnn.com - JAKARTA - Perusahaan konsultan bisnis global Ipsos Consulting menggelar Indonesia’s Automotive Outlook 2020 di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (31/3) kemarin.
Agenda itu dihadiri beberapa figur penting. Di antaranya ialah Global Automotive Lead dari Ipsos Business Consulting Markus Scherer, Noergadjito (Sekretaris Jenderal Gaikindo) dan Afrida Suston Niar (Direktorat Maritim, Transport dan Alat Pertahanan Kemenperin).
Puluhan eksekutif dari industri otomotif seperti kalangan OEM, industri suku cadang dan pelumas serta industri pendukung lain juga datang. Di antaranya adalah Astra International & Daihatsu, Mercedes Benz Distribution Indonesia, Krama Yudha Tiga Berlian (Mitsubishi), Hino Motor, Piaggio Indonesia, 3M Indonesia dan AIG Insurance.
“Presentasi Indonesia’s Automotive Outlook 2020 yang kami helat hari ini menghadirkan pembicara-pembicara dari Ipsos Business Consulting, Gaikindo dan Kementerian Perindustrian yang mengidentifikasi lebih dalam berbagai peluang dan tantangan bagi seluruh pelaku industri otomotif nasional,” kata Douglas Cassidy, Head of Counsulting Ipsos Business Consulting Indonesia.
Sementara itu, Scherer membeberkan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Indonesia perlahan bisa menggantikan Thailand sebagai pusat produksi otomotif utama di ASEAN.
“Buktinya jelas bahwa dalam hal tren output produksi kendaraan, perkembangan kebijakan, dan perbaikan infrastruktur, Indonesia akan terus meningkatkan kapasitas produksi, konsumsi domestik dan volume ekspor sekaligus. Produsen otomotif dan pemangku kebijakan di Indonesia, Thailand dan negara-negara lain tentu akan mempertimbangkan implikasi ini,” kata Scherer. (jos/jpnn)
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi