Industri Otomotif Optimistis Capai Target 2 Juta Unit Mobil pada 2030

Contohnya, Toyota sudah mulai mengekspor All New Kijang Innova Zenix tahun ini ke beberapa negara dengan target 8.000 unit.
Dia menyatakan, sejauh ini, mobil di segmen A dan B dengan kapasitas mesin kecil, harga di bawah Rp 300 juta masih menjadi motor pertumbuhan penjualan.
Kontribusi segmen ini terhadap total pasar mencapai 48%. Contoh mobil di segmen ini adalah LCGC Agya, LMPV Avanza-Veloz, dan Toyota Rush.
Di luar itu, Anton menerangkan, mobil niaga berperan signifikan, karena ekonomi tumbuh.
“Segmen ini perlu dikembangkan untuk mendongkrak pasar mobil. Di Toyota, mobil segmen A dan B menyumbangkan 70% penjualan,” papar Anton.
Anton menambahkan, Toyota juga terus berupaya menghasilkan produk yang ramah lingkungan, dari sisi efisiensi bahan bakar dan emisi gas buang di semua pilihan powertrain.
Sebagai contoh, konsumsi bahan bakar Zenix bensin kini bisa mencapai 1 liter per 15 kilometer (kpl), membaik dibandingkan generasi sebelumnya 1 kpl.
Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Ditjen IMATAP Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo menyatakan, industri otomotif tumbuh 10,67% tahun lalu, di atas laju ekonomi 5,3% dan industri 5,01%. Jumlah ini juga di atas rata-rata pertumbuhan industri mobil dunia 3,1%.
Target produksi mobil 2 juta unit yang sempat disebut pemerintah bukan hal yang mustahil, karena ekspor juga cukup kuat.
- Duh! Toyota Alphard di Indonesia Bermasalah, Mohon Disimak
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Pembakar Mobil di Cianjur Terekam CCTV, Ini Kata Polisi
- VKTR Rilis Laporan Keuangan
- Geser China & Vietnam, Indonesia Sumbang 30% Pekerja Pabrik Nike & Adidas Global
- Wamenperin: Tidak akan Ada PHK di Sektor yang Berhubungan dengan Pertanian