Industri Pengolahan Rumput Laut Masuk Daftar Prioritas Investasi
"Kami mampu memenuhi pasokan kepada para industri pengguna. Bahkan, produksi kami ada kenaikan sekitar 5 persen,” sebutnya.
Bahan baku rumput laut yang digunakan PT Kappa Carragenan Nusantara, yakni euchema cottonii dan gracillaria.
Produk turunan yang dihasilkannya berupa tepung karagenan dan agar.
Merujuk catatan Kemenperin, dari harga gracillaria sekitar Rp 6.000-9.000 per kg, nilai tambahnya akan jadi meningkat hingga Rp190.000-200.000 per kg apabila sudah menjadi produk agar.
Produk olahan rumput laut umumnya digunakan oleh industri pangan dan non-pangan.
Dalam industri pangan, produk formulasi rumput laut digunakan sebagai bahan tambahan pangan pada roti, bakso, naget, sirup, es krim, yogurt, jus, jeli dan lainnya.
Pada industri non-pangan, rumput laut dapat digunakan untuk produksi cat, tekstil, pasta gigi, kosmetik seperti lotion, masker, krim wajah, lulur, sabun, dan sampo.
Sedangkan dalam industri farmasi, saat ini olahan rumput laut digunakan untuk pembuatan cangkang kapsul.
Kemenperin akan mendorong investor baru yang akan menanamkan modalnya di industri pengolahan rumput laut harus bermitra dengan pembudidaya yang ada.
- Grinviro Hadirkan Solusi Pengolahan Air Limbah Industri Berkelanjutan di Inatex 2025
- Reklasifikasi Mitra Jadi Karyawan Bakal Jadi Bumerang Bagi Industri Mobilitas
- LG Batal Investasi Baterai EV di RI, Prabowo Yakin Ada Investasi Negara Lain
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Bea Cukai Makassar Kawal Ekspor Perdana 22 Ton Gurita Beku Asal Bantaeng ke Meksiko