Industri Pengolahan Susu Sangat Seksi

Nilai ekspor industri pangan mencapai USD 26,39 juta.
Kondisi tersebut juga didukung nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 32 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 2,1 miliar.
”Di Indonesia, tingkat konsumsi susu per kapita hanya 12 kg. Industri ini sangat potensial,” katanya.
Kebutuhan susu di Indonesia mencapai 3,7 juta ton pada 2016.
Sedangkan pasokan yang tersedia hanya 852 ton atau 23 persen. Untuk kebutuhan sisanya, Indonesia masih harus mengimpor susu.
”Indonesia mengimpor susu 2,8 juta ton tahun lalu dari Australia, Selandia Baru, dan Uni Eropa,” ungkap Airlangga.
Untuk itulah, Airlangga ingin Greenfields bisa terus meningkatkan kapasitas produksi agar serapan produk susu untuk pasar domestik bisa meningkat hingga 41 persen pada 2021.
”Kami ingin Malang dan Blitar bisa menjadi penghasil susu utama di Indonesia. Dengan demikian, pendapatan peternak lokal bisa di atas standar upah minimum,” tuturnya. (pus/c11/sof)
Pemerintah bakal menyediakan lahan untuk peternakan milik Greenfields, perusahaan yang telah berhasil memproduksi 24 juta liter susu segar per tahun
Redaktur & Reporter : Ragil
- Said Iqbal Desak Permendag 8 Dicabut karena Merugikan Usaha Lokal & Buruh
- Dukung Industri Garmen, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo