Industri Perkapalan Efisiensi, Penjualan Pelumas Stagnan
Selasa, 12 September 2017 – 15:40 WIB
Sebab, pelumas tidak bakal bekerja dengan baik jika pemasangannya salah.
Program aftersales support dilakukan dalam bentuk pengecekan oli setelah pemakaian.
Kandungan oli diperiksa untuk mengetahui alat industri maupun mesin masih bagus atau rusak.
Selain itu, pengguna bisa tahu umur olinya masih dapat diperpanjang atau tidak.
’’Kami tidak hanya menjual produk, tapi juga menjalin kerja sama dengan pelaku industri,’’ ungkap Tri.
Berbeda dengan penjualan pelumas industri, penjualan pelumas otomotif justru mengalami kenaikan. Tahun ini kenaikannya mencapai dua persen (yoy).
Tri memprediksi kenaikan disebabkan penambahan jumlah kendaraan roda dua. (pus/c14/sof)
Efisiensi besar-besaran oleh industri perkapalan membuat penjualan pelumas industri di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara stagnan.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- BKI Menggelar Workshop Coating in Shipbuilding
- Tambah 2 Kapal Tanker Gas Raksasa, PIS Jadi 'Top Tier' Pengangkut LPG Asia Tenggara
- Harumkan Indonesia, Tanker-Tanker PIS Tembus 50 Rute Global
- Panen Pesanan Kapal, IKI Ditarget Raih Rp 250 Miliar
- Rusia Jajaki Investasi Industri Perkapalan di Batam
- Majukan Industri Perkapalan, Telkomsat Dukung Digitalisasi Floating Dock