Industri Pertanian Australia Sangat Tergantung Pada Pekerja Ilegal

Industri pertanian di Australia sangat menggantungkan diri kepada para pekerja ilegal, karena dengan itu, panenan sering kali tidak bisa dilakukan tanpa mereka.
Dan eksploatasi terhadap para pekerja ilegal tersebut sudah menjadi hal yang biasa di dalam industri pertanian di Australia tersebut.
Demikian sebuah laporan terbaru yang dibuat oleh Universitas Adelaide di Australia Selatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Joanna Howe itu melakukan survei terhadap lebih dari 330 petani di seluruh Australia, yang menemukan bahwa 40 persen diantara mereka tidak bisa mempekerjakan pekerja legal, karena tidak tersedia.
Lebih dari 80 petani mengatakan bahwa panenan mereka akhirnya tidak bisa dipetik karena kurangnya tenaga pekerja tersebut.
"Harus ada program migrasi pekerja yang lebih baik, lebih tetap sasaran dan lebih berkesinambungan." kata laporan tersebut.
Dalam reaksinya, Federasi Petani Nasional Australia (NFF) mengatakan laporan tersebut menunjukkan bahwa beberapa petani harus memutuskan pada dua keputusan sulit: membiarkan panenan terlantar, atau melanggar hukum.
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi