Industri Pertanian Australia Sangat Tergantung Pada Pekerja Ilegal

Pemerintah Australia sudah menerima 22 rekomendasi yang diajukan tim gugus kerja tersebut, antara lain perusahaan yang melakukan pelanggaran serius bisa dikenai hukuman penjara.
Asosiasi Jasa Konsultasi dan Rekrutmen (RCSA) yang mewakili perusahaan penyedia jasa di bidang tenaga kerja mengatakan bahwa tingginya permintaan akan pekerja di pertanian membuat para pekerja bisa mengalami pengalaman eksploatasi.
"Realitasnya adalah ada petani yang entah karena tidak tahu, atau karena harus tekanan harga, kemudian menerima siapa saja untuk bekerja tanpa banyak bertanya." kata Direktur Eksekutif RCSA Charles Cameron.
Cameron mengatakan perusahaan yang bagus tidaklah melakukan eksploatasi namun yang sering terjadi adalah para kriminal yang berasal dari luar industri tersebut.
"Kita melihat banyaknya 'gang master' dari negara-negara Asia, yang mencari pekerja yang berasal dari negara mereka sendiri untuk dibawa melakukan pemetik buah dan sayur." katanya.
"Dan ini sangat memprihatinkan, karena mereka tidak berada dalam industri resmi mereka adalah sindikat kriminal." katanya lagi."
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo