Industri Pertunjukkan Musik di Australia Sumbang Perekonomian Nasional
Industri pertunjukkan musim di Australia telah menyumbang lebih dari $15,7 miliar atau sekitar Rp 157 triliun kepada perekonomian nasional, pada tahun 2014. Tak hanya itu, industri pertunjukkan musik juga telah menciptakan 65.000 lapangan pekerjaan baru.
Industri pertunjukkan musik, seperti konser, masih berjalan dengan baik, terbukti dengan penghasilan yang bisa mencapai tiga kali lebih dari uang yang dikeluarkan.
Ini berarti untuk setiap $1 atau sekitar Rp 10.000 yang dikeluarkan untuk pertunjukkan musik, $3 atau Rp 30.000 kembali ke masyarakat luas.
Dalam Laporan Pertunjukkan Musik 2014, sejumlah studi dan penelitian soal industri musik di Australia dilakukan oleh University of Tasmania.
Selain Rp 157 triliun yang berhasil disumbangkan kepada perekonomian nasional, sekitar 65.000 lapangan pekerjaan berhasil diciptakan dari sejumlah pertunjukkan dan konser musik.
Penelitian dilakukan di kota-kota besar, seperti Sydney, Melbourne, Adelaide dan Hobart. Tak hanya itu, studi juga dilakukan dengan menggunakan survei online dari 1.488 penggemar konser musik. Dalam studi tersebut, mereka ditanya soal bagaimana menghabiskan uang.
Lebih dari 29 persen mengaku menghabiskan uang untuk makanan dan minuman selama konser, sementara 19 persen hanya menghabiskan uang untuk tiket masuk.
Penggemar musik juga rela menghabiskan uang banyak untuk menghadiri acara musik di luar negara bagiannya. Keperluan transportasi dan akomodasi menjadi pengeluaran tertinggi ketiga, atau mencapai 17 persen. Hal ini juga telah membantu meningkatkan perekonomian daerah.
Terlepas dari banyaknya uang yang berhasil dihasilkan dari pertunjukkan dan konser, hanya sedikit yang diterima musisi atau seniman yang melakukan tur.
"Relatif sedikit musisi yang dapat menggantungkan hidupnya dari bermusik, dengan pendapatan rata-rata untuk musisi di Australia sekitar $ 7.200 atau Rp 72 juta per tahun," kata laporan tersebut.
Banyak yang sudah tahu mengenai pendapatan yang rendah dari musisi yang mengandalkan pertunjukkan musik secara live, tetapi mereka yang berkecimpung dalam industri ini bukan melakukan semata-mata karena uang.
Laporan Pertunjukkan Musik berpendapat bahwa banyak manfaat yang dirasakan dalam industri tersebut, bukan hanya dari sisi uang, tetapi juga dianggap telah 'berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan dan kesejahteraan' bagi para penonton konser.
Salah satu direktur dari Live Music Office, John Wardle mengatakan temuan lini akan digunakan untuk mendorong pemerintah agar lebih berinvestasi di sektor musik, terutama di saat tempat-tempat yang dapat menggelar pertunjukkan musik masih sangat terbatas, terutama di Sydney.
"Penelitian ini menjadi tonggak penting bagi industri musik Australia," kata Wardle. "Kami telah menciptakan patokan bagi pemerintah dan masyarakat untuk memahami pentingnya musik untuk budaya Australia, masyarakat dan peranannya bagi ekonomi nasional."
Industri pertunjukkan musim di Australia telah menyumbang lebih dari $15,7 miliar atau sekitar Rp 157 triliun kepada perekonomian nasional, pada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat