Industri Peternakan Australia Menggelar Pameran Perternakan di Jakarta

Para pebisnis di sektor ternak di Indonesia menghadiri sebuah pameran perternakan yang digelar di Jakarta. Pameran ini akan menyoroti soal kesejahteraan hewan ternak, yang pada akhinya akan meningkatkan tingkat produktifitas.
Pameran ini menampilkan teknologi, peralatan terbaru dan suplemen yang tersedia untuk mereka yang terlibat dalam industri eksor sapi, termasuk mereka yang akan atau sedang bekerja sama dengan peternakan Australia.
Pameran yang diberi judul Live Export Program ini digelar oleh lembaga Meat and Livestock Australia (MLA) dan LiveCorp, dengan tujuan meningkatkan penanganan dan produksi hewan di pasar luar negeri, dalam hal ini adalah Indonesia.
Peserta yang menghadiri pameran berupaya menjual barang dan pelayanan mereka kepada delegasi, sambil menyoroti manfaat dari produk dan layanan yang mereka tawarkan bagi kesejahteraan hewan.
BlueScope Lysaght adalah salah satu perusahaan Australai yang telah membuat bangunan dan kandang untuk proses penggemukan dan pemotongan hewan di Indonesia.
General manager Adi Gunadi mengatakan penjualannya sekarang telah memperhatikan aliran udara dan komponen pengatur panas sesuai keinginan kliennya.
"Kami mengikuti standar dari Meat and Livestock Australia," katanya. "Bahan-bahan kami, terutama baja, dapat memberikan standar mereka."
"Kami telah menemukan bahwa pasar ini semakin meningkat, tidak hanya untuk penggemukan sapi tetapi juga untuk produksi susu."
Para pebisnis di sektor ternak di Indonesia menghadiri sebuah pameran perternakan yang digelar di Jakarta. Pameran ini akan menyoroti soal kesejahteraan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia