Industri Plastik Masih Bergantung Bahan Baku Impor
jpnn.com - JPNN.com – Industri plastik diyakini mampu bertumbuh 5–6 persen pada 2016.
Pada 2017, Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia (Inaplas) memproyeksikan permintaan di industri itu dapat tumbuh tujuh persen.
Total permintaan industri plastik di dalam negeri mencapai 4,8 juta ton tahun ini. Jumlah tersebut akan meningkat mengikuti pertumbuhan ekonomi di angka 7–8 juta ton pada 2020.
Sayangnya, industri masih bergantung pada impor nafta (bahan baku industri petrokimia) sebesar seratus persen.
Padahal, komponen nafta mencapai 80 persen terhadap total bahan baku industri aromatik, olefin, dan plastik.
Sisanya adalah kondesat yang dapat ditemukan di tanah air.
Wakil Ketua Umum Inaplas Budi Susanto Sadiman mengungkapkan, selain minyak bumi, di Indonesia terdapat bahan baku yang bisa diolah menjadi nafta. Yakni, gas alam dan batu bara.
’’Industri bersama pemerintah harus membangun industri bahan baku. Saat ini pasokan gas ada di Bintuni dan Masela,’’ ungkap Budi.
JPNN.com – Industri plastik diyakini mampu bertumbuh 5–6 persen pada 2016.
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Bank Digital Kian Bermunculan, BNC Beber Strategi Jitu, Simak
- Berhasil Memimpin MIND ID, Hendi Prio Sabet Penghargaan