Industri Ritel Lesu, Pindah Lokasi Jadi Solusi
Hal tersebut ditunjukkan dengan rencana Matahari untuk terus melakukan ekspansi.
Dua gerai yang ditutup itu digantikan dengan pembukaan satu sampai tiga gerai baru hingga akhir tahun ini.
’’Ada (pembukaan baru, Red) satu di Jawa dan dua lagi di luar Jawa. Di samping itu, kami tentu berharap pemerintah melakukan tindakan untuk meningkatkan investasi dan perekonomian Indonesia, terutama di sektor ritel,’’ ungkap Miranti.
Berdasar kinerja keuangan per semester pertama 2017, penjualan Matahari Department Store menyusut 27,4 persen menjadi Rp 3,76 triliun jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) juga mengaku menutup gerai. Emiten yang membawahkan jaringan ritel merek Hero, Giant, Guardian, dan Ikea tersebut menutup gerai karena beberapa alasan.
Misalnya, perkembangan demografi yang memengaruhi kunjungan ke toko, juga bergesernya perilaku konsumen ke e-commerce.
Presiden Direktur HERO Stephane Deutsch menyatakan, bisnis perseroan mengalami pertumbuhan penjualan yang berbeda.
Dari divisi non-makanan (nonfood), penjualannya tercatat naik 12,2 persen (yoy) pada semester pertama 2017. Selanjutnya, divisi food turun 6,2 persen.
Industri ritel tengah menghadapi situasi sulit dalam beberapa waktu terakhir.
- Ninja Xpress Hadirkan Solusi Logistik Terintegrasi, Praktis & Ekonomis untuk Industri Ritel Lewat Ninja B2BR
- Gandeng Ramayana, JakCloth Ramadan Bagi-Bagi Voucher Belanja
- 20 Brand Lokal Meriahkan Denim Universe di Jakarta
- Persaingan Makin Kompetitif, LOTTE Usung Konsep Baru Berbelanja
- Karakter Gundala Hingga Sri Asih Kini Hadir di Matahari
- John Riady Ingatkan Sektor Ritel Harus Siap Berbagai Inovasi dengan Strategi Omnichannel