Industri Rotan 'Diserang' Produk Imitasi
Rabu, 07 Oktober 2009 – 19:14 WIB
JAKARTA - Industri rotan Indonesia saat ini sedang 'loyo' akibat adaya serangan produk rotan imitasi atau sintetis. Hal tersebut diakui oleh salah seorang pengusaha bahan baku rotan, Julis Hoesan, ketika ditemui JPNN di Mega Glodok Kemayoran (MGK), Jakarta, Rabu (7/10). "Kami juga sudah mengusulkan bahwa solusi yang tepat untuk meningkatkan kontraksi perdagangan rotan di Indonesia adalah dengan membuka ekspor bahan baku rotan," jelas Julius lagi.
"Industri rotan di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir pertumbuhannya sangat rendah akibat rotan imitasi. Padahal, rotan dunia tumbuh sekitar 80-90 persen di Indonesia, atau dengan kata lain rotan berasal dari Indonesia," ungkap Julius.
Baca Juga:
Dikatakannya pula, potensi pasar rotan yang bisa diolah secara lestari Indonesia bisa mencapai 600 ribu ton pertahun. Namun, realisasinya hanya mencapai 100 ribu ton pertahun. Dengan demikian lanjutnya, jika diolah lebih banyak, maka akan mengakibatkan tumpukan rotan hasil olahan.
Baca Juga:
JAKARTA - Industri rotan Indonesia saat ini sedang 'loyo' akibat adaya serangan produk rotan imitasi atau sintetis. Hal tersebut diakui oleh salah
BERITA TERKAIT
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta