Industri Sawit dan Konstruksi Bakal Membaik
jpnn.com - JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai, perekonomian tahun depan masih dipengaruhi beragam risiko.
Mulai pemulihan ekonomi negara maju berjalan lambat, kenaikan suku bunga The Fed, laju ekonomi negara berkembang (emerging market) lesu akibat rebalancing ekonomi Tiongkok hingga ketidakpastian geopolitik dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) di bawah kendali Donald Trump.
”Peningkatkan volatilitas pasar dan harga komoditas anjlok menambah buruk suasana,” terang Presiden Direktur Pefindo Salyadi Saputra.
Pefindo memprediksi, sejumlah sektor akan membaik tahun depan.
Misalnya sektor perkebunan kelapa sawit. Itu didasari permintaan produk CPO dan turunannya untuk sektor barang konsumsi masih akan bertumbuh.
Sektor konstruksi juga stabil. Itu didukung ekspektasi lonjakan permintaan didorong rencana peningkatan belanja pemerintah untuk infrastruktur.
”Sektor properti akan penuh tantangan sejalan penurunan permintaan. Leverage tinggi sektor properti karena utang besar untuk mendanai penyelesaian proyek dan penjualan lebih rendah dari ekspektasi,” tegas Syalyadi.
Bagaimana dengan perbankan? Pefindo optimistis perbankan akan mengalami pemulihan.
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai, perekonomian tahun depan masih dipengaruhi beragam risiko. Mulai pemulihan ekonomi negara
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan