Industri Semen Bantah Kartel Harga
Kamis, 19 Maret 2009 – 08:20 WIB

Industri Semen Bantah Kartel Harga
Kondisi itu juga menunjukkan bahwa tidak ada persamaan harga antar produsen semen nasional. Padahal, kondisi krisis ditambah naiknya harga batu bara telah membuat biaya produksi semen meningkat. Namun, kondisi itu disikapi berbeda oleh masing-masing produsen semen. "Peningkatan biaya produksi ini seharusnya berpotensi meningkatkan harga semen," tandasnya.
Baca Juga:
Konsumsi batubara industri semen dalam negeri tahun ini diprediksi akan turun hingga lima persen. Tahun lalu, konsumsi batubara industri semen mencapai 5,5 juta ton. Sebabnya, banyak proyek infrastruktur dan perumahan yang tertunda akibat gocangan krisis. Akibat kondisi ini, industri semen nasional diperkirakan tidak akan tumbuh (nol persen). "Penjualan semen akan tertekan, setidaknya sama dengan tahun lalu 38 juta ton," tuturnya.
Dari sisi konsumsi, Indonesia masih sangat kecil dibanding negara-negara tetangga. Konsumsi per kapita semen di Indonesia sekitar 250 kilogram per orang per tahun. Sedangkan Malaysia sudah 340 kilogram per orang per tahun. Bahkan, konsumsi semen Tiongkok sudah mencapai 1 ton per orang per tahun. "Itu indikasi bahwa pembangunan masih belum optimal," cetusnya. (wir/bas)
JAKARTA- Asosiasi Semen Indonesia (ASI) membantah adanya praktik curang penentuan harga dalam proses penjualan semen di dalam negeri. Meski begitu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang