Industri Semen Indonesia & Tiongkok Berkolaborasi untuk Hemat Energi dan Ramah Lingkungan
Pra-pemrosesan mengacu pada penyiapan limbah agar sesuai untuk ko-pemrosesan dalam tanur semen.
“Limbah diubah dari bahan buangan yang tidak diinginkan menjadi sumber daya yang berguna yang disebut AFR atau bahan bakar dan bahan baku alternatif, yang dikenal sebagai bahan bakar padat yang dipulihkan,” tuturnya.
Kondisi ini memungkinkan dapat digunakan untuk mengganti bahan bakar primer yang digunakan di antaranya batu bara, gas, dan petroleum coke.
“Melalui program ini, kedua negara dapat berkolaborasi dan berbagi pengetahuan dan sumber daya,” kata Yunrui.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi menyambut baik kolaborasi kedua negara tersebut.
Menurut Andi, perlu adanya kolaborasi antarnegara agar dapat menurunkan emisi pada sembilan sektor yang ada.
“Kita bisa bertukar pikiran dengan industri di Tiongkok. Apalagi industri semen di Tiongkok cukup maju, yakni peringkat keenam. Kita bisa berkolaborasi dalam menurunkan limbah,” ucap Andi.
Ketua ASI Lilik Unggul Raharjo juga menyambut positif program pertukaran pengetahuan dan pengalaman tersebut karena sesuai dengan visi misi asosiasi terkait dekarbonisasi.
Ada sejumlah inisiatif untuk dekarbonisasi yang dilakukan ASI, yakni meningkatkan efisiensi pemakaian energi, memproduksi semen ramah lingkungan, mengubah penggunaan bahan bakar fosil ke energi alternatif.
Industri semen Indonesia dan Tiongkok berkolaborasi dalam pengelolaan waste heat recovery melalui program pertukaran yang difasilitasi oleh UNIDO.
- Kolaborasi Indodana Finance dan Urban Republic Mendukung Gaya Hidup Aktif & Produktif
- Nostra Aetate
- Babi Ideologi
- Perkuat Kolaborasi Ketenagakerjaan, Kemnaker & Apindo Teken Nota Kesepahaman Bersama
- AZEC 2024: Pertamina-JOGMEC Memperkuat Komitmen Transisi Energi di Bidang Emisi Metana
- AZEC 2024: Pertamina dan JICA Berkolaborasi Tingkatkan Upaya Transisi Energi di Indonesia