Industri Shipyard di Batam Terpuruk, Ibarat Pepatah, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula
Kamis, 20 Juli 2017 – 11:54 WIB
Dan terakhir yakni demo dan upah buruh yang tidak kompetitif. Masalah perburuhan di Batam sering ditandai dengan maraknya demo menuntut kenaikan gaji di depan kantor-kantor pemerintahan.
Padahal upah buruh di Batam cukup besar dibanding dengan kawasan industri negara lainnya seperti di Vietnam.
"Berdasarkan SK Gub Kepri Nomor 2443/2016, UMS galangan kapal sebesar Rp 3.241.125. Sedangkan di Vietnam hanya Rp 1.509.361," tegasnya.
Jadi ambruknya harga minyak mentah dan batubara dunia serta larangan ekspor minerba mentah benar-benar membuat industri galangan kapal di Batam terpuruk.
"Ditambah masalah perburuhan dan upah serta kelesuan ekonomi global, sudah jatuh tertimpa tangga pula," katanya.(leo)
Industri shipyard di Kota Batam, Kepulauan Riau, belum juga menunjukkan tanda-tanda perkembangan positif pascalebaran.
Redaktur & Reporter : Budi
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran
- Bea Cukai Tinjau Perusahaan Penerima Izin Kawasan Berikat di Probolinggo, Ini Tujuannya
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik