Industri Shipyard Indonesia Bisa Bangkit Kembali, Asal...
jpnn.com, BATAM - Kelesuan ekonomi global punya andil mempengaruhi industri galangan kapal dan konstruksi minyak dan gas di seluruh dunia, termasuk Batam, Kepri.
China, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia tengah merana.
"Contohnya Hyundai Heavy Industries asal Korea Selatan terpaksa menutup galangan kapalnya yang ada di Gunsan," papar Direktur Small Medium Enterprise, Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Batam, Irfan Widyasa kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Rabu (19/7).
Kemudian, perusahaan layanan lepas pantai yang bermarkas di Singapura, Vallianz juga menutup layanan perbaikan dan pemeliharaan kapalnya.
"Sehingga Vallianz berencana menggabungkan operasi galangannya yang ada di Batam, Indonesia," jelasnya.
Meskipun tengah didera keterpurukan, galangan kapal di Batam masih punya peluang untuk bangkit kembali.
Irfan menjelaskan ada lima sinyal positif yang mampu menolong shipyard di Batam untuk bisa berkibar lagi.
Pertama, mulai stabilnya harga minyak mentah di kisaran 45-50 dolar Amerika, kemudian membaiknya harga batubara pada tahun ini pada angka 75 dolar Amerika.
Kelesuan ekonomi global punya andil mempengaruhi industri galangan kapal dan konstruksi minyak dan gas di seluruh dunia, termasuk Batam, Kepri.
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran
- Bea Cukai Tinjau Perusahaan Penerima Izin Kawasan Berikat di Probolinggo, Ini Tujuannya
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik