Industri Shipyard Indonesia Bisa Bangkit Kembali, Asal...
Lalu pemerintah mau melonggarkan ekspor mineral mentah. Selanjutnya upaya BP Batam yang ingin membentuk klaster industri galangan kapal.
Dan terakhir peluang yang datang dari jasa perbaikan dan peremajaan kapal-kapal tua yang jumlahnya cukup banyak. Apalagi kapal-kapal yang dibuat di Batam akan kembali ke Batam untuk melakukan perbaikan.
Terpuruknya shipyard di Batam mendapat perhatian dari Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI, Bambang Haryo Soekartono yang juga pernah menjadi Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal Indonesia (Iperindo) Jawa Timur.
Dia menuturkan bukan hanya Batam, tapi shipyard di Indonesia sangat terpengaruh kelesuan ekonomi global.
Belum lagi kebijakan eks Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan yang menutup 1.400 perusahaan pelayaran dari 2.800 perusahaan yang ada pada tahun lalu.
"Industri galangan kapal sangat terpengaruh dari pelayaran karena pelayaran lah yang memarketkannya dan mereka juga pesan kapal dari shipyard," tambahnya lagi.
Akibat dari menurunnya daya beli masyarakat saat ini, banyak perusahaan pelayaran yang tidak jalan. "Daya beli menurun, maka permintaan logistik menurun. Berpengaruh terhadap pengangkutan logistik," jelasnya.
Memang penutupan ribuan perusahaan pelayaran mampu menimbulkan dampak yang cukup kuat pada shipyard, khususnya di Batam.
Kelesuan ekonomi global punya andil mempengaruhi industri galangan kapal dan konstruksi minyak dan gas di seluruh dunia, termasuk Batam, Kepri.
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran
- Bea Cukai Tinjau Perusahaan Penerima Izin Kawasan Berikat di Probolinggo, Ini Tujuannya
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik