Industri Shipyard Terpuruk, 20 Perusahaan Tutup Total
Sabtu, 15 April 2017 – 03:00 WIB
Dengan begitu, maka kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan dunia maritim akan bergerak. "Kru kapal akan isi minyak, air, dan akan berbelanja sehingga ekonomi bisa hidup," ujarnya.
Sedangkan Anggota Tim Teknis Dewan Kawasan (DK) Pelabuhan dan Perdagangan Bebas Batam, Taba Iskandar, mengatakan permasalahan tarif jasa pelabuhan harus didudukkan antara lembaga BP Batam dan para pengusaha pelayaran.
"Masalah ini harus didudukkan secara kelembagaan. Jangan karena dulu ada kebocoran jadi ditimpakan dengan tarif mahal untuk tutup kebolongan tersebut," ujarnya. (leo)
Sekretaris asosiasi perusahaan shipyard Batam/Batam Shipyard Offshore Association (BSOA), Suri Teo, menyatakan bahwa kondisi industri galangan kapal
Redaktur & Reporter : Budi
BERITA TERKAIT
- Mereka yang Ingin Perubahan, Diasingkan hingga Dianggap Pengkhianat
- Lintas Paguyuban Gabung Relawan Asli Sayang Batam Dukung Ansar-Nyanyang & Amsakar-Li Claudia
- Ekspansi Bisnis, 'DAIKIN Proshop Showroom' ke-38 Hadir di Batam
- Soal Insiden Rempang Batam, PT MEG Beri Klarifikasi Begini
- Kapal Pancung Tenggelam di Perairan Belakangpadang Batam, 1 Orang Meninggal Dunia
- Pilkada 2024, 419 Warga Binaan Lapas Batam Masuk DPS