Industri Tambang Queensland Dilarang Gunakan 100% Pekerja FIFO

Industri Tambang Queensland Dilarang Gunakan 100% Pekerja FIFO
Industri Tambang Queensland Dilarang Gunakan 100% Pekerja FIFO

Perusahaan pertambangan di Queensland tidak dibolehkan lagi seluruh karyawannya berstatus tenaga kerja Fly In Fly Out (FIFO), menyusul terbitkan kebijakan terbaru oleh Pemerintah Queensland Kamis (17/3).

Setelah menjadi perdebatan selama bertahun-tahun mengenai dampak dari tenaga kerja FIFO (fly-in, fly-out) di perusahaan pertambangan terhadap masyarakat, Pemerintah Queensland akhirnya menetapkan larangan perusahaan tambang dioperasikan oleh karyawan yang 100 persen adalah karyawan FIFO. Mulai tahun ini, tidak ada perusahaan tambang baru di Queensland yang dibolehkan menggunakan tenaga FIFO secara keseluruhan jika dikota terdekat dari wilayah operasi mereka masih tersedia cukup tenaga kerja. Menteri Negara Bagian untuk Sumber Daya Alam dan Pertambangan, Anthony Lynham, mengumumkan kerangka kerja kebijakan baru ini pada Kamis (17/3). Pemerintah di Kawasan Isaac, di kota kaya mineral di Queensland, Bowen Basin, merupakan rumah dari dua pertambangan yang hanya mempekerjakan pekerja FIFO. Walikota Bowen Basin, Anne Baker mengatakan warganya menyambut gembira kebijakan ini. "Sederhananya, pengumuman ini bermakna akan ada lebih banyak pekerjaan untuk warga setempat,” katanya. "Kita sangat sendang, ini merupakan kemenangan buat pekerja di Queensland, keluarga mereka dan juga masa depan generasi kita, dan kebijakan ini sudah lama ditunggu,” Baker dalam sidang kajian pekerja FIFO yang digelar pemerintah Queensland mengatakan warganya merupakan kelompok warga yang paling terdampak dari keputusan  pertambangan yang dioperasikan seluruhnya oleh pekerja FIFO. "Warga setempat tidak bisa bekerja di perusahaan tambang yang menjadi tetangga mereka, keluarga mereka terpaksa berpindah ke luar kota, usaha warga banyak yang tutup dan dampaknya terus berlanjut,” Menteri Lynham mengatakan kebijakan baru ini juga akan diberlakukan untuk perusahaan tambang yang sudah ada untuk memastikan merka juga mempertimbangkan untuk membuka pekerjaan untuk warga lokal. "Perusahaan sumber daya alam harus memiliki rencana SDM yang memaksimalkan kesempatan bagi pekerja setempat agar dapat memiliki pekerjaan, pengembangan keahlian dan pelatihan yang diperlukan untuk mendapat pekerjaan,” Namun kebijakan ini ditentang oleh Dewan Sumber Daya Queensland yang menilai keputusan ini berlebihan. "Ini adalah respon dari pemerintah yang tidak memahami situasi yang sebenarnya,’ kata Roche. "Hanya ada dua pertambangan dari total 50-an di seluruh Bowen Basin yang beroperasi dengan 100 persen pekerja FIFO,” Tapi Baker mengatakan jumlah ini pun masih terlalu banyak. 

Perusahaan pertambangan di Queensland tidak dibolehkan lagi seluruh karyawannya berstatus tenaga kerja Fly In Fly Out (FIFO), menyusul terbitkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News