Industri Tekstil Hadapi Tantangan dalam Pengelolaan Air Limbah

Industri Tekstil Hadapi Tantangan dalam Pengelolaan Air Limbah
Industri Tekstil Hadapi Tantangan dalam Pengelolaan Air Limbah. Foto: source for jpnn

jpnn.com, BANDUNG - Industri tekstil menghadapi tantangan keberlanjutan, terutama dalam pengelolaan air limbah dan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksi.

Menjawab itu, Testex, SGS, Primatek, dan Panta Rei menggelar seminar 'Sustainable Solution: Navigating the ZDHC Roadmap to Zero' di Bandung, belum lama ini.

Program Zero Discharge of Hazardous Chemicals (ZDHC) adalah inisiatif revolusioner yang menyatukan merek global, pemasok, dan produsen di industri tekstil.

Suhendro Limantoro mewakili Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menekankan bahwa dengan berkomitmen pada standar ZDHC, tidak hanya meningkatkan jejak lingkungan industri kita, tetapi juga menetapkan preseden untuk praktik bisnis yang bertanggung jawab secara global.

"Komitmen ini menempatkan industri tekstil Indonesia sebagai pemimpin dalam keberlanjutan, memperkuat daya saing dan reputasi kita di pasar global," kata Suhendro, dalam keterangannya, Rabu (17/7).

Topik utama yang dibahas selama seminar adalah mengenai roadmap ZDHC dan pentingnya dalam pengelolaan bahan kimia serta air limbah baik dalam teori maupun praktik.

Testex, penyedia solusi ZDHC, menekankan pendekatan komprehensif mereka terhadap pengelolaan bahan kimia dan menunjukkan solusi mereka dalam proses audit serta sertifikasi mereka termasuk OEKO-TEX® STeP.

Primatek, bekerja sama dengan Panta Rei sebagai penyedia pelatihan dan solusi ZDHC terakreditasi, memperkenalkan solusi inovatif mereka dalam pengelolaan air limbah, memungkinkan pabrik untuk mencapai standar ZDHC dan mendaur ulang lebih dari 80% air di fasilitas mereka.

Industri tekstil menghadapi tantangan keberlanjutan, terutama dalam pengelolaan air limbah dan penggunaan bahan kimia berbahaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News