Industri Telematika Minta BM Impor Naik
Terpukul Krisis Global, Kinerja Turun Drastis
Jumat, 21 November 2008 – 13:48 WIB
JAKARTA - Dampak krisis global kini dirasakan industri di dalam negeri. Selain kinerja industri mebel dan tekstil mulai terganggu, industri telematika yang masuk kategori hi-tech (berteknologi tinggi) juga terkena imbasnya. Sedangkan PT Inti mengaku mengalami lonjakan biaya produksi sekitar 60-70 persen. Hal ini terutama dirasakan BUMN itu lewat impor bahan baku yang terimbas depresiasi nilai tukar rupiah atas dolar AS.
Lima perusahaan telematika yang menggeluti sektor komponen telekomunikasi, peranti lunak (software), dan komputer minta bantuan pemerintah untuk mengatasi dampak krisis. ''Memang beberapa perusahaan mengaku sedang kesulitan,'' ujar Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi, Kamis (20/11).
Dalam surat ke Depperin, perusahaan telematika tersebut menyatakan bahwa jika tak segera diatasi, permasalahan mereka bisa berdampak pada efisiensi pekerja. Misalnya, PT Voksel Electric mengalami penurunan penjualan maupun ekspor ke AS dan Uni Eropa. ''Di dalam negeri penjualan mereka mulai tersaingi produk impor,'' kata Budi. Saat ini Voksel memproduksi kabel listrik dengan kapasitas 3.700 ton perbulan dan kabel telekomunikasi 420 ton perbulan.
Baca Juga:
JAKARTA - Dampak krisis global kini dirasakan industri di dalam negeri. Selain kinerja industri mebel dan tekstil mulai terganggu, industri telematika
BERITA TERKAIT
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah