Industri Telematika Minta BM Impor Naik
Terpukul Krisis Global, Kinerja Turun Drastis
Jumat, 21 November 2008 – 13:48 WIB
Penjualan PT Duta Astakona Girinda, produsen produk security software, juga turun drastis akibat pengetatan likuiditas oleh Bank Indonesia (BI). PT Berca Cakra Teknologi, produsen komputer, terpukul lonjakan biaya produksi akibat harga komponen impor yang tidak stabil.
Menurut Budi, mereka umumnya melapor bahwa kinerjanya merosot akibat dampak krisis global yang memicu depresiasi rupiah, likuiditas kering, serta bunga tinggi. Karena itu, lima perusahaan tersebut mengusulkan kenaikan bea masuk (BM) bagi produk impor, pengetatan Standar Nasional Indonesia (SNI), penghapusan BM bahan baku, dan pemberian insentif bagi industri berorientasi ekspor.
Tapi, kata Budi, usul soal kenaikan BM tak dapat direalisasikan karena Indonesia terikat oleh perjanjian teknologi informasi atau information tecnology agreement (ITA). Kesepakatan itu mengatur bahwa produk jadi telematika tidak diboleh dikenai BM.
Sedangkan BM komponen telekomunikasi yang saat ini berkisar 5-15 persen akan segera dihapus pemerintah. ''Untuk BM komponen fiber optic, tahun depan kita usulkan ditanggung pemerintah,'' ujarnya.
JAKARTA - Dampak krisis global kini dirasakan industri di dalam negeri. Selain kinerja industri mebel dan tekstil mulai terganggu, industri telematika
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya