Industri Tolak Kenaikan TDL
Kamis, 31 Juli 2008 – 11:17 WIB
Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismy menilai rencana kenaikan TDL industri tidak tepat. Apalagi, saat ini industri dalam tahap penyesuaian terhadap SKB lima menteri. Di sisi lain, pasar tekstil sedang lesu sehingga dikhawatirkan banyak industri yang kolaps. ’’Pasar ekspor ke Amerika dan Jepang turun karena dampak harga minyak dunia,’’ terangnya. Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Franky Sibarani menambahkan, pihaknya sebenarnya tidak sepakat dengan SKB lima menteri. Tapi, SKB itu telanjur diputuskan. Mengenai rencana kenaikan TDL, dia secara tegas menolak. Menurut dia, saat ini waktunya tidak tepat karena mendekati masa-masa krusial menjelang Lebaran, Natal, dan tahun baru.
Baca Juga:
Direktur Jawa-Madura-Bali PT PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, pihaknya tetap membuka pintu dialog dengan kalangan industri. ’’Intinya, dialog harus jalan terus,’’ ujarnya.
Menurut Murtaqi, tarif listrik untuk pelanggan industri memang harus dibahas kedua belah pihak. ’’Tapi, sebenarnya, usul penyesuaian tarif justru muncul dari beberapa asosiasi industri,’’ katanya. Hal itu disebabkan kalangan industri melihat PLN potensial menghadapi masalah cash flow akibat melambungnya harga bahan bakar primer untuk pembangkitan listrik. (wir/owi/oki)
JAKARTA - Seluruh asosiasi usaha beramai-ramai menolak rencana PLN menaikkan tarif dasar listrik (TDL) untuk industri. Wacana itu dinilai tidak relevan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya