Industri Tolak Kenaikan TDL

Industri Tolak Kenaikan TDL
Industri Tolak Kenaikan TDL
Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismy menilai rencana kenaikan TDL industri tidak tepat. Apalagi, saat ini industri dalam tahap penyesuaian terhadap SKB lima menteri. Di sisi lain, pasar tekstil sedang lesu sehingga dikhawatirkan banyak industri yang kolaps. ’’Pasar ekspor ke Amerika dan Jepang turun karena dampak harga minyak dunia,’’ terangnya.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Franky Sibarani menambahkan, pihaknya sebenarnya tidak sepakat dengan SKB lima menteri. Tapi, SKB itu telanjur diputuskan. Mengenai rencana kenaikan TDL, dia secara tegas menolak. Menurut dia, saat ini waktunya tidak tepat karena mendekati masa-masa krusial menjelang Lebaran, Natal, dan tahun baru.

Direktur Jawa-Madura-Bali PT PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, pihaknya tetap membuka pintu dialog dengan kalangan industri. ’’Intinya, dialog harus jalan terus,’’ ujarnya.

Menurut Murtaqi, tarif listrik untuk pelanggan industri memang harus dibahas kedua belah pihak. ’’Tapi, sebenarnya, usul penyesuaian tarif justru muncul dari beberapa asosiasi industri,’’ katanya. Hal itu disebabkan kalangan industri melihat PLN potensial menghadapi masalah cash flow akibat melambungnya harga bahan bakar primer untuk pembangkitan listrik. (wir/owi/oki)

JAKARTA - Seluruh asosiasi usaha beramai-ramai menolak rencana PLN menaikkan tarif dasar listrik (TDL) untuk industri. Wacana itu dinilai tidak relevan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News