Industri Trepang Komersil Dihidupkan Kembali Oleh Komunitas Aborigin
Salah satu tetua suku Warruwi, Bunug Galaminda, sangat senang melihat warganya dapat terlibat dalam panen.
"Panen dan penangkapan teripang nelayan telah menjadi bagian dari hidup kita dan memainkan peranan besar dalam sejarah kami," ujarnya.
"Saya percaya jika kemudian generasi muda akan bertanya, 'apakah kita dapat bergabung?'"
Ia juga menilai bahwa industri teripang ini akan memberikan kesempatan besar bagi warganya untuk terlibat dalam pembangunan ekonomi.
Roderick Lee merasa bangga dapat terlibat dalam panen teripang. Foto: Departemen Kelautan Kawasan Australia Utara.
Teripang yang telah dipanen kemudian dikumpulkan di kawasan perairan Wigu, Pulau Goulburn Selatan, sekitar 300 kilometer timur dari Darwin selama dua hari.
Teripang tersebut kemudian dibekukan dan dikirim ke Darwin, untuk selanjutnya dikirm ke Melbourne untuk diolah sebelum dijual ke kawasan Asia.
Seafoods Tasmanian juga telah bekerja sama dengan Pusat Akuakultur di Darwin Aquaculture untuk menguji coba 'peternakan laut', dimana teripang dibudidayakan dan kemudian benihnya dilepaskan ke laut untuk dipanen.
Sejarah mencatat suku Aborigin di Australia dan para nelayan dari Makasar, Indonesia menjalin perdagangan lewat komoditi teripang. Kini, anggota
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat