Industri Udang Agresif Sasar Amerika dan Jepang
’’Sekarang mereka menyukai udang siap saji (added value). Tinggal goreng,’’ kata Martinus.
Saat ini pihaknya memang memproduksi udang dengan value added dan udang dengan komoditas ritel. Baik udang vaname maupun windu (black tiger).
Untuk produksi, pasokan udang dipenuhi dari penyuplai dan petani tambak.
Pasokan diambil dari berbagai daerah seperti Medan, Makassar, Madura, Sumbawa, dan Lombok.
Martinus menjelaskan, perusahaan tidak mengelola sendiri tambak udang.
Sebab, pasokan udang yang dibutuhkan cukup tinggi. Dalam sehari, pihaknya membutuhkan 80 ton udang segar.
Selanjutnya, per hektare tambak hanya menghasilkan sekitar 60 ton per tahun.
’’Jadi, kalau mau buat tambak sendiri, tidak memungkinkan,’’ jelas Martinus. (puj/c22/fal)
70 persen di antara total ekspor udang yang dilakukan pihaknya memiliki tujuan pasar Amerika.
Redaktur & Reporter : Ragil
- KKP dan UNIDO Berkolaborasi Tingkatkan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
- Jutaan Udang Laut Masuk Permukiman: Herlinda: Ini Berkah Bagi Warga
- Gelar Buyer Gathering, Startup Ini Kenalkan Hasil Tangkapan Laut Berkualitas
- Mantap! Bea Cukai Kawal Keripik Tempe dan Udang Tembus Pasar Global
- Bakso Udang Pertama di Palembang, Rasanya Enak dan Gurih, Dijamin Bikin Ketagihan
- Resep Mi Celor Khas Palembang, Kuah Kental nan Gurih Bikin Lidah Ketagihan