Industrialisasi Garam Perlu Didorong untuk Kurangi Impor

jpnn.com, JAKARTA - Industrialisasi garam di dalam negeri perlu didorong untuk mengurangi ketergantungan impor.
“(Dengan produksi di dalam negeri) ada nilai tambah dan kita bisa mengurangi impor garam dari luar,” kata Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Kamis (19/3).
Menurut dia, seharusnya izin impor garam hanya diberikan kepada pengusaha yang benar-benar mau membuat tambak garam untuk produksi garam baku industri seperti di Nusa Tenggara Timur.
Dia menambahkan, pemerintah sebaiknya memberikan insentif kepada pengusaha yang serius membangun lahan garam.
Sebab, pengusaha tersebut turut membantu pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor.
“Orang yang serius bangun tambak garam sebaiknya diberi izin sampai beberapa tahun sehingga merasa yakin yang dilakukan tidak rugi,” ucapnya.
Rachmat mengharapkan garam bahan baku industri dapat diproduksi 3-4 juta ton per tahun di dalam negeri.
“Itu semestinya bisa jika pemerintah mau memberikan insentif kepada pelaku usaha yang membangun tambak garam,” ujarnya.
Industrialisasi garam di dalam negeri perlu didorong untuk mengurangi ketergantungan impor.
- 4 Khasiat Air Garam yang Baik untuk Jantung
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal
- Pemerintah Bakal Produksi 2,25 Ton Garam di 2025
- Ajinomoto Gandeng Binus University Kampanyekan Bijak Garam
- 7 Makanan Pengganti Garam yang Bisa Anda Coba
- Siap-Siap, Tahun Depan Impor Garam, Gula, hingga Beras Disetop