Inflasi Agustus Melandai
Kamis, 02 September 2010 – 02:20 WIB

Inflasi Agustus Melandai
Subagio menyebutkan, inflasi tertinggi yang terjadi pada kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar didorong oleh naiknya TDL pada Juli yang tagihannya dibayar pada Agustus. "Khusus untuk listrik, sumbangan inflasinya mencapai 0,35 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi awal 0,22 persen," terangnya.
Baca Juga:
Secara keseluruhan, lanjut Subagio, inflasi 2010 relatif tinggi. Karena itu, pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) perlu bekerja keras untuk mengejar target inflasi dalam APBN-P 2010 sebesar 5,3 persen. "Untuk mencapai itu, harus ada deflasi di beberapa bulan ke depan," ujarnya.
Jika melihat record inflasi tahun-tahun sebelumnya, kata dia, indeks harga biasanya akan makin melandai usai Lebaran. Bahkan, jika penurunan harga cukup tajam, maka September bisa terjadi deflasi. "Kalau pun masih inflasi, maka akan sangat rendah," katanya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyoroti kenaikan inflasi akibat kenaikan TDL yang mencapai 0,35 persen atau di atas proyeksi. "Mungkin ini karena faktor implementasi yang tidak langsung. Nanti kita akan evaluasi lagi lebih dalam," ujarnya.
JAKARTA - Bayang-bayang ancaman lonjakan inflasi sepanjang Ramadan ternyata tidak menjadi kenyataan. Meski inflasi Agustus masih relatif tinggi,
BERITA TERKAIT
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar