Inflasi dan Infrastruktur Jadi Fokus Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen hingga 6,1 persen pada 2018 masih realistis.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini 5,0 persen atau lebih tinggi dibanding realisasi pada kuartal pertama 2015 yang sebesar 4,8 persen.
Pertumbuhan ekonomi juga lebih tinggi dibanding kuartal pertama 2016 yang sebesar 4,9 persen.
Hingga akhir tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen.
”Target (pertumbuhan ekonomi 2018) itu mencerminkan kombinasi optimisme karena adanya potensi dan kehati-hatian karena masih ada ketidakpastian global,” kata Sri Mulyani di gedung DPR, Selasa (6/6).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia menekankan, pertumbuhan harus didorong lebih tinggi untuk menggerakkan sektor riil.
Selain itu, juga meningkatkan penyerapan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, pengurangan kemiskinan, dan kesenjangan.
Untuk mencapai target pertumbuhan, konsumsi rumah tangga harus dijaga pada kisaran 5,4 persen.
Pemerintah menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen hingga 6,1 persen pada 2018 masih realistis.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Alumni ITB Diimbau Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8%
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah